Bahwa semua orang pasti pernah mempelajari mengenai hak & kewajiban
Setelah melaksanakan kewajiban barulah bisa mendapatkan hak nya
Tapi apa yang harus di lakukan jika hak tidak di dapat?
Berhak kah untuk menuntut?
Dosakah jika menuntut?
Berhak kah si pemberi hak untuk marah?
Nyatanya saya selalu mencoba untuk melakukan semua kewajiban walau yg di lihat hanyalah kesalahan2 kecil seperti tidak membuka jendela atau tidak menyambut saat pulang kerja
Apa yang di minta di anggap sebagai imbalan dan pamrih?
Apa seharusnya tidak meminta apapun?
Apa kelelahan bisa di jadikan alasan jika nyatanya saya pernah jauh lebih lelah daripada itu tapi saya tidak mengeluh?
Apa dengan menuliskan ini maka di anggap mengeluh?
Apa salah jika merasa diri hanya sebatas asisten rumah tangga?
Terlalu banyak pertanyaan yg jika di tanyakan langsung saya sudah tau jawabannya, hanya sekedar pengelakan dan berbagai argumen yg mematahkan.
Nyatanya tidak ada bedanya ada atau tidak ada tubuh di rumah, tetap merasa sendiri, tetap berbicara sendiri.
Kemana semua rencana yg di ajukan sebelum berkomitmen?
Harusnya saya cukup tahu kalau semua akan sama saja.
Harusnya saya cukup tahu kalau orang yg hanya senang berbicara akan tetap seperti itu seterusnya.
Apa saya terlalu tinggi berekspektasi?
Atau hanya berharap seseorang berubah ke arah yg lebih baik?
Apa saya terlalu banyak meminta sedangkan yg di harapkan dari diri saya pun tidak sedikit?
Nyatanya hidup saya lebih berwarna saat tinggal sendiri, lebih produktif, lebih banyak kegiatan, tidak hanya di habiskan untuk tidur seakan esok tidur telah di haramkan!
(Yudith P. Munarno, 26 tahun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar