Such a strange word few years ago.
Sekarang tiba2 harus bersahabat sama kata ini.
Ini perasaan paling tidak nyaman seumur hidup gw.
Ga suka.
Tapi pada dasarnya semua isi kepala dan perasaan ini adalah dari Allah.
Bukan berarti Allah mau kita cemas.
Allah mungkin mau kita berfikir tapi tidak tertidur di dalamnya.
Rasanya otak berkabut, kadang dalam sehari bisa kehitung jari ketika bisa bernafas dengan lega, melihat dengan terang dan mendengar dengan jernih. Sisanya jantung berdebar, nafas tidak teratur, badan nyeri dan rasa mau pingsan.
Setiap hari di iringi dengan zikir agar kepala ini tidak terlalu jauh berpikir.
Masih mencari tahu harus bagaimana dan melakukan apa.
Padahal sudah berjanji mau berusaha jadi sebaik2nya manusia.
Tapi diri ini kadang lupa memanusiakan diri sendiri.
Kasian kepalaku, kasian badanku.
Terima kasih yaa masih berjuang dan tidak menyerah.
Kita pasti bisa keluar dari bayang2 kecemasan.
Hidup ke depan masih panjang dan menjadi misteri.
Baiknya nikmati hari ini.
-Yudith P. Munarno, 34th-
22 Agustus 2024, 14.10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar