Sabtu, 25 Juli 2020

Here I Am

Beginilah akhirnya.
Aku hanya duduk termenung di teras rumah memadang pohon yg terkena hembusan angin.
Hal pertama yang ku ingat adalah, aku versi muda dari yang apa orang tuaku lakukan di masa tuanya.
Ya, merenung saja di teras rumah.

Mereka pasti sangat menyayangkan nasibku yang begini.
Mereka pun tau bukan ini yang ku mau.
Aku kesepian.
Aku di bunuh rasa bosan.
Aku hilang rasa.

Entah bagian rencanaku yang mana yg menyebutkan aku tidak akan punya kehidupan di usiaku yang ke 30.
Aku tidak bahagia.
Aku tidak bisa melakukan apa yang ku mau.
Aku tidak bisa menyuarakan isi hatiku.

Isi kepalaku hanyalah aku enggan menjalani ini lebih lama.
Entah bagaimana caranya aku harus keluar dari situasi ini.
Kondisi seperti ini hanya akan berakhir gila atau mati.

Jelas kau tak akan mengenalku lagi, aku yg dulu sudah kau kunci tanpa kau sadari.
Aku yg dulu adalah manusia bebas.
Jiwa dan ragaku lepas.

Sekarang hanya wanita muda kesepian terdiam sendiri dan banyak berhalusinasi.
Hidupku sekarang hanya berandai andai dan mimpi tak tergapai.

Entah diriku manipulatif atau hanya pasif.
Aku sudah tak ingin menangis walau tubuh ini teriris.

Entah sampai kapan, ku hanya bisa ber-angan.

( Yudith P. Munarno, 30th)